Bacaan Surat Al-Maun (Foto: muslimah.com)

Surat Al-Ma'un merupakan surat ke-107 dalam Al-Quran. Surat Al Maun diturunkan di kota Mekkah.Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah yang terdiri dari 7 ayat. Nama "Al-Ma'un"  memiliki arti bantuan penting atau hal-hal berguna yang diambil dari ayat terakhir surat ini.

Surat Al Maun diturunkan setelah surat Al Quraisy. Dikutip dari buku "Tadabur Al Quran" (2018) karya Khalil dan Adil, surat Al-Ma'un memiliki nama lain yaitu surat A ra'aitallazi, Ad Din, dan Al Yatim. Arti surat Al-Ma'un menjelaskan tentang peringatan kepada hak Allah, yaitu sholat, dan hak manusia, termasuk zakat, sedekah, serta perbuatan amal kebaikan. Selain itu, Isi kandungan surat Al Maun menegaskan tentang gambaran akhlak buruk yang bisa dijadikan pelajaran dan peringatan bagi umat muslim

Lantas, bagaimana bunyi surat Al Maun? Apa keutamaan dari ayat tersebut? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Bacaan Surat Al Maun dan Artinya

Berikut surat Al Maun beserta artinya

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ

Bacaan latin: A ra'aitallazi yukazzibu bid din

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ

Bacaan latin: Fa zalikallazi yadu ul yatim

Artinya: Itulah orang yang menghardik anak yatim.

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

Bacaan latin: Wa la yahuddu 'ala ta'amil miskin

Artinya: dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ

Bacaan latin: Fa wailul lil musalin

Artinya: Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat.

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

Bacaan latin: Allazina hum'an salatihim sahun

Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya.

ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ

Bacaan latin: Allazina hum yura'un

Artinya: Orang-orang yang berbuat riya.

وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ

Bacaan latin: Wa yamna'unal-ma'un

Artinya: dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Tafsir Surat Al Maun

Ayat pertama

Ayat pertama dalam Surat Al-Ma'un berisi pertanyaan, "Tahukan kamu (orang-orang) yang mendustakan agama?" Ayat ini juga menyebutkan kata "ad din" yang bermakna balasan. Sesuai dengan kaidah syariat, balasan itu sesuai dengan jenis perbuatannya. Contohnya, jika seseorang berbuat kebaikan pada manusia, Allah juga akan berbuat baik padanya. Begitu pula jika seseorang membantu orang lain, Allah akan membantu dan meringankan bebannya di dunia dan akhirat.

Ayat kedua

Ayat kedua menyatakan bahwa orang-orang yang mendustakan hari pembalasan ciri-cirinya adalah mereka yang menghardik atau menyakiti anak yatim. Mereka tidak memiliki belas kasihan pada anak yatim karena Allah mencabut rahmat dari hati mereka, sehingga hati mereka menjadi mati rasa. Yatim merujuk pada anak yang ayahnya telah meninggal dunia sebelum baligh atau dewasa.

Ayat ketiga

Ayat ketiga menjelaskan bahwa orang yang mendustakan hari pembalasan tidak menganjurkan memberi makanan pada orang miskin. Orang tersebut bersikap pelit dan tidak yakin bahwa pemberiannya akan mendapatkan balasan dari Allah di dunia maupun akhirat.

Ayat empat dan lima

Ayat keempat dan kelima menyatakan tentang orang-orang yang lalai dalam melaksanakan sholat, dan hal ini merupakan sikap tercela. Mereka mungkin melaksanakan sholat namun tidak dengan khusyuk, sehingga mendapatkan celaan dari Allah.

Ayat enam

Ayat keenam berbicara tentang perilaku riya, yaitu berbuat kebaikan untuk ditunjukkan pada orang lain. Sikap ini termasuk dalam sifat orang-orang munafik.

Ayat ketujuh

Ayat ketujuh menyebutkan tentang orang-orang yang enggan menolong dengan barang-barang berguna atau meminjamkan barang kepada orang lain. Sikap ini mencerminkan sifat pelit.

Keutamaan Surat Al Maun

Berikut adalah lima keutamaan Surat Al-Ma'un yang bisa menjadi pengingat untuk diri sendiri:

1. Menjelaskan ciri-ciri pendusta agama

Surat Al-Ma'un menggambarkan ciri-ciri pendusta agama, yaitu orang-orang yang menghardik anak yatim dan tidak mau menolong atau memberi makan fakir miskin. Sifat pendusta ini dianggap terlarang dan tidak disukai Allah karena dapat menjauhkan diri dari keimanan.

2. Peringatan untuk tidak menghardik anak yatim

Menghardik atau menyakiti anak yatim adalah sikap yang ditentang dalam Islam. Orang yang menghardik dan menelantarkan anak yatim termasuk dalam golongan pendusta agama. Rasulullah pernah bersabda, "Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga," yang berarti siapa saja yang menolong anak yatim akan mendapatkan pahala surga dari Allah.

3. Belajar ikhlas membantu fakir miskin

Ciri lain pendusta agama dalam Surat Al-Ma'un adalah orang-orang yang tidak mau, bahkan tidak ikhlas membantu dan memberi makan fakir miskin. Hadis menyatakan, "Barangsiapa yang memberi makan seorang mukmin hingga kenyang dari rasa lapar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam pintu surga yang tidak dimasuki orang lain" (HR. Thabrani).

4. Kewajiban sholat tepat waktu

Seorang mukmin yang dengan sengaja lalai atau mengabaikan ibadah sholatnya mendapat peringatan bahaya dari Allah. Ketika di yaumul hisab, yaitu hari kiamat, amalan pertama yang akan diadili adalah sholat. Apabila sholatnya tidak tepat waktu, maka orang tersebut berada dalam bahaya.

5. Tidak berperilaku sombong

Keutamaan lain dari Surat Al-Ma'un adalah mengingatkan Muslim untuk tidak sombong atau riya atas apa yang dimiliki. Perbuatan riya sangat dibenci Allah dan termasuk perbuatan mendustakan agama. Bahkan sekecil apa pun sifat riya yang dimiliki kaum mukmin dapat mendatangkan murka Allah dan berakibat api neraka. 

Semua keutamaan dalam Surat Al-Ma'un ini mengajarkan pentingnya keikhlasan dalam beribadah, belas kasih terhadap sesama, dan menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan dari manusia, tetapi mengharapkan balasan dari Allah di dunia dan akhirat.


Tag :