RDS - 28-03-2023
BANGUN PENDIDIKAN - Bahasa isyarat adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh untuk mengirimkan pesan antara orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran atau ketulian.
Di Indonesia, setidaknya terdapat dua bahasa isyarat yang digunakan oleh kelompok Tuli untuk berkomunikasi pada sesamanya, yaitu Bahasa Isyarat Indonesia atau Bisindo dan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia atau Sibi.
Bahasa isyarat dapat mencakup gerakan tangan, bahasa tubuh, ekspresi wajah, serta gerakan tubuh lainnya untuk mengungkapkan makna. Setiap bahasa ini memiliki tata bahasa dan aturan sendiri seperti halnya bahasa lisan.
Meskipun bahasa isyarat awalnya dikembangkan oleh komunitas yang kurang pendengaran, saat ini juga dipelajari oleh banyak orang yang dapat mendengar dan ingin berkomunikasi dengan orang-orang yang menggunakannya. Bahasa ini juga diakui sebagai bahasa resmi di banyak negara dan telah menjadi bagian dari sistem pendidikan untuk orang-orang yang kurang pendengaran atau tuna rungu.
Bahasa isyarat tuna rungu adalah digunakan oleh orang dengan gangguan pendengaran atau tuna rungu. Bahasa ini memiliki ciri khas dan aturan sendiri, tergantung pada negara atau budaya tempat bahasa isyarat tersebut digunakan.
Sejarah Bisindo sangatlah panjang dan kompleks, dan bervariasi di berbagai negara dan budaya di seluruh dunia. Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa bahasa ini telah digunakan selama ribuan tahun.
Salah satu bentuk bahasa isyarat tertua yang diketahui adalah dari orang-orang pribumi di Amerika, seperti suku Plains, suku Navajo, dan suku Pueblo. Bahasa ini digunakan sebagai alat komunikasi antar sukunya.
Pada abad ke-18, sebuah sekolah khusus untuk anak-anak tunarungu didirikan di Prancis oleh pendeta Katolik, Abbé Charles Michel de l'Épée. Abbé Charles Michel de l'Épée kemudian mengembangkan sebuah sistem tanda tangan yang formal dan aturan tata bahasa untuk bahasa isyarat Prancis. Sistem ini kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan menjadi dasar untuk pengajaran bahasa isyarat modern.
Di Amerika Serikat, pada tahun 1817, Sekolah Hartford untuk tunarungu didirikan dan dikelola oleh Laurent Clerc, seorang pendidik yang juga tunarungu, dan Thomas Hopkins Gallaudet, seorang pengajar yang dapat mendengar. Mereka mengembangkan bahasa ini Amerika dan mengajarkannya di sekolah-sekolah untuk tunarungu di seluruh Amerika.
Sejak itu, bahasa isyarat telah menjadi semakin populer dan diakui sebagai bahasa resmi di banyak negara.
Berikut adalah beberapa ciri bahasa isyarat:
Itulah beberapa ciri bahasa untuk mereka yang tunarungu, meskipun memiliki perbedaan dengan bahasa lisan, bahasa ini memiliki sistem bahasa yang kompleks dan dapat digunakan untuk berkomunikasi secara efektif.
Fungsi bahasa ini sama dengan fungsi bahasa lisan, yaitu sebagai alat komunikasi untuk mengungkapkan ide, pemikiran, emosi, dan kebutuhan seseorang. Namun, bahasa untuk mereka yang tunarungu digunakan oleh orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran atau ketulian dan tidak dapat menggunakan bahasa lisan sebagai alat komunikasi utama mereka.
Bahasa untuk mereka yang tunarungu juga digunakan sebagai bahasa resmi di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Bahasa isyarat juga dipelajari oleh banyak orang yang ingin berkomunikasi dengan orang-orang yang menggunakan bahasa tersebut, baik karena pekerjaan atau kepentingan pribadi.
Selain itu, bahasa ini juga digunakan dalam pertunjukan seni, seperti tari isyarat dan teater isyarat, yang memungkinkan orang-orang yang tidak dapat mendengar untuk menikmati karya seni secara visual.
Bahasa isyarat juga digunakan sebagai alat bantu pengajaran dan pembelajaran bagi anak-anak tunarungu di sekolah-sekolah khusus dan sebagai alat bantu komunikasi bagi orang-orang yang mengalami gangguan pendengaran di kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah pengertian bahasa isyarat menurut beberapa ahli:
Dalam kesimpulannya, para ahli menganggap bahasa isyarat sebagai sebuah sistem bahasa yang memungkinkan komunikasi antara orang-orang dengan gangguan pendengaran atau dalam situasi di mana bahasa lisan tidak dapat digunakan. Bahasa ini memiliki tata bahasa sendiri dan menggunakan isyarat tangan, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah sebagai media utama komunikasi.
Terdapat banyak jenis bahasa isyarat di seluruh dunia, dan setiap bahasa ini memiliki ciri khas dan aturan sendiri. Berikut adalah beberapa jenis bahasa untuk mereka yang tunarungu:
American Sign Language (ASL): Bahasa isyarat Amerika adalah bahasa yang digunakan di Amerika Utara. ASL memiliki tata bahasa yang sangat berbeda dari bahasa Inggris dan memiliki banyak variasi dialek berdasarkan wilayah.
Ini hanyalah beberapa contoh dari banyak jenis isyarat yang ada di dunia. Masing-masing bahasa yang memiliki ciri khas dan aturan sendiri yang membedakannya dari bahasa lainnya.
Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) adalah bahasa yang digunakan di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh isyarat dalam BISINDO:
Itulah beberapa contoh isyarat dalam Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Setiap bahasa memiliki ciri khas dan aturan sendiri, sehingga isyarat-isyarat di dalam bahasa dapat berbeda tergantung pada bahasa isyarat yang digunakan.
Untuk mengungkapkan kata "saya cinta kamu" dalam isyarat, dalam ASL dan BISINDO, dapat menggunakan isyarat tangan yang sama. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengungkapkan kata "saya cinta kamu" dalam bahasa isyarat:
Ini adalah isyarat yang umum digunakan untuk mengungkapkan "saya cinta kamu" dalam bahasa isyarat. Namun, perlu diingat bahwa isyarat tangan dapat bervariasi tergantung pada bahasa ini yang digunakan, dan mungkin ada variasi yang berbeda di seluruh dunia.
Untuk mengungkapkan frasa "kamu cantik" dalam bahasa isyarat, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Isyarat tangan tersebut dapat diartikan sebagai "kamu cantik" dalam Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Namun, perlu diingat bahwa isyarat tangan dapat bervariasi tergantung pada bahasa isyarat yang digunakan, dan mungkin ada variasi yang berbeda di seluruh dunia.
Beberapa contoh isyarat tangan dalam BISINDO yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
Isyarat tangan dalam BISINDO dapat berbeda-beda tergantung pada negara atau budaya yang digunakan. Namun, dengan menguasai beberapa isyarat dasar seperti yang disebutkan di atas, seseorang dapat memahami dan menggunakan bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran atau tunarungu.