BANGUN PENDIDIKAN - Bahasa isyarat adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh untuk mengirimkan pesan antara orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran atau ketulian.

Di Indonesia, setidaknya terdapat dua bahasa isyarat yang digunakan oleh kelompok Tuli untuk berkomunikasi pada sesamanya, yaitu Bahasa Isyarat Indonesia atau Bisindo dan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia atau Sibi.

Bahasa isyarat dapat mencakup gerakan tangan, bahasa tubuh, ekspresi wajah, serta gerakan tubuh lainnya untuk mengungkapkan makna. Setiap bahasa ini memiliki tata bahasa dan aturan sendiri seperti halnya bahasa lisan.

Meskipun bahasa isyarat awalnya dikembangkan oleh komunitas yang kurang pendengaran, saat ini juga dipelajari oleh banyak orang yang dapat mendengar dan ingin berkomunikasi dengan orang-orang yang menggunakannya. Bahasa ini juga diakui sebagai bahasa resmi di banyak negara dan telah menjadi bagian dari sistem pendidikan untuk orang-orang yang kurang pendengaran atau tuna rungu.

Bahasa isyarat tuna rungu adalah digunakan oleh orang dengan gangguan pendengaran atau tuna rungu. Bahasa ini memiliki ciri khas dan aturan sendiri, tergantung pada negara atau budaya tempat bahasa isyarat tersebut digunakan.

Sejarah

Sejarah Bahasa Isyarat (Foto: Ratni)

Sejarah Bisindo sangatlah panjang dan kompleks, dan bervariasi di berbagai negara dan budaya di seluruh dunia. Beberapa catatan sejarah menunjukkan bahwa bahasa ini telah digunakan selama ribuan tahun.

Salah satu bentuk bahasa isyarat tertua yang diketahui adalah dari orang-orang pribumi di Amerika, seperti suku Plains, suku Navajo, dan suku Pueblo. Bahasa ini digunakan sebagai alat komunikasi antar sukunya.

Pada abad ke-18, sebuah sekolah khusus untuk anak-anak tunarungu didirikan di Prancis oleh pendeta Katolik, Abbé Charles Michel de l'Épée. Abbé Charles Michel de l'Épée kemudian mengembangkan sebuah sistem tanda tangan yang formal dan aturan tata bahasa untuk bahasa isyarat Prancis. Sistem ini kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara, dan menjadi dasar untuk pengajaran bahasa isyarat modern.

Di Amerika Serikat, pada tahun 1817, Sekolah Hartford untuk tunarungu didirikan dan dikelola oleh Laurent Clerc, seorang pendidik yang juga tunarungu, dan Thomas Hopkins Gallaudet, seorang pengajar yang dapat mendengar. Mereka mengembangkan bahasa ini Amerika dan mengajarkannya di sekolah-sekolah untuk tunarungu di seluruh Amerika.

Sejak itu, bahasa isyarat telah menjadi semakin populer dan diakui sebagai bahasa resmi di banyak negara.

Ciri Bahasa Isyarat

Ciri Bahasa Isyarat (Foto: Ratni)

Berikut adalah beberapa ciri bahasa isyarat:

  • Bahasa ini menggunakan isyarat tangan, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah sebagai media utama komunikasi.
  • Bahasa untuk mereka yang tunarungu memiliki tata bahasa sendiri, dengan aturan sintaksis, morfologi, dan fonologi yang berbeda dari bahasa lisan.
  • Bahasa untuk mereka yang tunarungu biasanya tidak memiliki bentuk tertulis, sehingga kesalahan dalam penulisan atau ejaan tidak menjadi masalah.
  • Bahasa untuk mereka yang tunarungu sangat visual dan membutuhkan perhatian yang tinggi terhadap gerakan dan ekspresi tubuh, sehingga lebih sulit untuk mempelajarinya melalui media yang tidak visual.
  • Bahasa untuk mereka yang tunarungu sering kali lebih kaya dalam ekspresi emosi, karena menggunakan ekspresi wajah dan gerakan tubuh untuk mengekspresikan perasaan.
  • Bahasa untuk mereka yang tunarungu sering kali memiliki banyak variasi dialek, tergantung pada wilayah atau budaya di mana digunakan.
  • Bahasa untuk mereka yang tunarungu dapat digunakan oleh orang dengan gangguan pendengaran atau dalam situasi di mana bahasa lisan tidak dapat digunakan, seperti dalam lingkungan yang bising atau dalam situasi yang membutuhkan keheningan.

Itulah beberapa ciri bahasa untuk mereka yang tunarungu, meskipun memiliki perbedaan dengan bahasa lisan, bahasa ini memiliki sistem bahasa yang kompleks dan dapat digunakan untuk berkomunikasi secara efektif.

Fungsi Bahasa Isyarat

Fungsi Bahasa Isyarat (Foto: Ratni)

Fungsi bahasa ini sama dengan fungsi bahasa lisan, yaitu sebagai alat komunikasi untuk mengungkapkan ide, pemikiran, emosi, dan kebutuhan seseorang. Namun, bahasa untuk mereka yang tunarungu digunakan oleh orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran atau ketulian dan tidak dapat menggunakan bahasa lisan sebagai alat komunikasi utama mereka.

Bahasa untuk mereka yang tunarungu juga digunakan sebagai bahasa resmi di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Bahasa isyarat juga dipelajari oleh banyak orang yang ingin berkomunikasi dengan orang-orang yang menggunakan bahasa tersebut, baik karena pekerjaan atau kepentingan pribadi.

Selain itu, bahasa ini juga digunakan dalam pertunjukan seni, seperti tari isyarat dan teater isyarat, yang memungkinkan orang-orang yang tidak dapat mendengar untuk menikmati karya seni secara visual.

Bahasa isyarat juga digunakan sebagai alat bantu pengajaran dan pembelajaran bagi anak-anak tunarungu di sekolah-sekolah khusus dan sebagai alat bantu komunikasi bagi orang-orang yang mengalami gangguan pendengaran di kehidupan sehari-hari.

Bahasa Isyarat Menurut Para Ahli

Bahasa Isyarat Menurut Para Ahli (Foto: Ratni)

Berikut adalah pengertian bahasa isyarat menurut beberapa ahli:

  1. Menurut Carol Padden dan Tom Humphries, bahasa isyarat adalah "sistem bahasa yang menggunakan isyarat tangan, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah untuk berkomunikasi antara orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran atau untuk berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungan yang bising atau dalam situasi di mana suara tidak dapat didengar."
  2. Menurut William Stokoe, bahasa isyarat adalah "sistem bahasa yang memiliki tata bahasa sendiri, dengan aturan sintaksis, morfologi, dan fonologi yang berbeda dari bahasa lisan."
  3. Menurut Victoria R. Braddock, bahasa isyarat adalah "bahasa visual-gestural yang menggunakan isyarat tangan, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah sebagai media utama komunikasi.”
  4. Menurut Scott K. Liddell dan Robert E. Johnson, bahasa isyarat adalah "bahasa baku yang digunakan oleh orang-orang dengan gangguan pendengaran atau ketulian yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan efektif."

Dalam kesimpulannya, para ahli menganggap bahasa isyarat sebagai sebuah sistem bahasa yang memungkinkan komunikasi antara orang-orang dengan gangguan pendengaran atau dalam situasi di mana bahasa lisan tidak dapat digunakan. Bahasa ini memiliki tata bahasa sendiri dan menggunakan isyarat tangan, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah sebagai media utama komunikasi.

Jenis Bahasa Isyarat

Jenis Bahasa Isyarat (Foto: Ratni)

Terdapat banyak jenis bahasa isyarat di seluruh dunia, dan setiap bahasa ini memiliki ciri khas dan aturan sendiri. Berikut adalah beberapa jenis bahasa untuk mereka yang tunarungu:

American Sign Language (ASL): Bahasa isyarat Amerika adalah bahasa yang digunakan di Amerika Utara. ASL memiliki tata bahasa yang sangat berbeda dari bahasa Inggris dan memiliki banyak variasi dialek berdasarkan wilayah.

  1. British Sign Language (BSL): Bahasa isyarat Inggris adalah bahasa yang digunakan di Inggris dan beberapa negara lainnya. BSL memiliki tata bahasa yang berbeda dari bahasa Inggris dan memiliki banyak variasi dialek berdasarkan wilayah.
  2. Auslan: Bahasa isyarat Australia adalah bahasa yang digunakan di Australia. Auslan memiliki tata bahasa yang berbeda dari bahasa Inggris dan memiliki banyak variasi dialek berdasarkan wilayah.
  3. Japanese Sign Language (JSL): Bahasa isyarat Jepang adalah bahasa yang digunakan di Jepang. JSL memiliki tata bahasa yang berbeda dari bahasa Jepang dan memiliki banyak variasi dialek berdasarkan wilayah.
  4. Chinese Sign Language (CSL): Bahasa isyarat Tiongkok adalah bahasa yang digunakan di Tiongkok. CSL memiliki banyak variasi dialek berdasarkan wilayah.
  5. Indonesian Sign Language (BISINDO): Bahasa isyarat Indonesia adalah bahasa yang digunakan di Indonesia. BISINDO memiliki tata bahasa yang berbeda dari bahasa Indonesia dan memiliki banyak variasi dialek berdasarkan wilayah.
  6. International Sign Language (ISL): Bahasa isyarat internasional digunakan oleh orang-orang dari berbagai negara yang berbeda dalam situasi internasional. ISL terdiri dari isyarat yang dipilih dari berbagai isyarat, sehingga dapat dianggap sebagai bahasa campuran.

Ini hanyalah beberapa contoh dari banyak jenis isyarat yang ada di dunia. Masing-masing bahasa yang memiliki ciri khas dan aturan sendiri yang membedakannya dari bahasa lainnya.

Contoh Bahasa Isyarat

Contoh Bahasa Isyarat (Foto: Ratni)

Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)

Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) adalah bahasa yang digunakan di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh isyarat dalam BISINDO:

  • Salam: angkat tangan kanan, letakkan ujung jari di dekat kening, dan gerakkan tangan ke arah depan.
  • Terima kasih: angkat tangan kanan dengan telapak tangan menghadap ke depan, kemudian letakkan telapak tangan di dada.
  • Ibu: bentuk tangan menjadi huruf 'A' dan tempatkan di dekat dada.
  • Ayah: bentuk tangan menjadi huruf 'Y' dan tempatkan di dekat dada.
  • Saya cinta kamu: bentuk tangan menjadi huruf 'S', kemudian letakkan tangan di depan dada, kemudian bentuk tangan menjadi bentuk hati dan letakkan di depan dada.
  • Sekolah: bentuk tangan menjadi huruf 'S' dan digerakkan ke depan dan belakang di depan dada.
  • Teman: bentuk tangan menjadi huruf 'F' dan letakkan di dahi.

Itulah beberapa contoh isyarat dalam Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Setiap bahasa memiliki ciri khas dan aturan sendiri, sehingga isyarat-isyarat di dalam bahasa dapat berbeda tergantung pada bahasa isyarat yang digunakan.

Contoh Bahasa Isyarat I Love You

Untuk mengungkapkan kata "saya cinta kamu" dalam isyarat, dalam ASL dan BISINDO, dapat menggunakan isyarat tangan yang sama. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengungkapkan kata "saya cinta kamu" dalam bahasa isyarat:

  • Letakkan tangan kanan di dada Anda dan jari telunjuk dan jari tengah merentangkan ke luar, sehingga membentuk tanda "C" dalam Bahasa Isyarat Amerika, atau tanda "S" dalam Bahasa Isyarat Indonesia.
  • Kemudian letakkan tangan di depan dada dan membentuk bentuk hati dengan dua jari tengah dan jari manis, sementara jari telunjuk dan jari kelingking ditekuk ke dalam.

Ini adalah isyarat yang umum digunakan untuk mengungkapkan "saya cinta kamu" dalam bahasa isyarat. Namun, perlu diingat bahwa isyarat tangan dapat bervariasi tergantung pada bahasa ini yang digunakan, dan mungkin ada variasi yang berbeda di seluruh dunia.

Contoh Bahasa Isyarat Kamu Cantik

Untuk mengungkapkan frasa "kamu cantik" dalam bahasa isyarat, langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Letakkan tangan kanan di depan dada.
  • Gerakkan tangan kanan ke depan tubuh dengan telapak tangan menghadap ke arah orang yang ingin kamu beri pujian.
  • Buka tangan kanan dan letakkan jari telunjuk dan jari tengah di dekat pipi dengan telapak tangan menghadap ke dalam.
  • Kemudian letakkan kedua jari tersebut di dekat hati dengan telapak tangan menghadap ke dalam.

Isyarat tangan tersebut dapat diartikan sebagai "kamu cantik" dalam Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Namun, perlu diingat bahwa isyarat tangan dapat bervariasi tergantung pada bahasa isyarat yang digunakan, dan mungkin ada variasi yang berbeda di seluruh dunia.

Contoh Bahasa Isyarat dalam Kehidupan Sehari - hari

Beberapa contoh isyarat tangan dalam BISINDO yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

  1. Halo/Salam: angkat tangan dan gerakkan tangan dari samping ke depan.
  2. Terima Kasih: angkat tangan dengan telapak tangan menghadap ke depan, lalu turunkan dengan sedikit menggelengkan tangan.
  3. Maaf: letakkan tangan di depan dada dan gerakkan tangan ke samping dan ke atas.
  4. Tidak: gerakkan tangan ke samping dengan telapak tangan menghadap ke bawah.
  5. Ya: angkat jempol ke atas dan telapak tangan menghadap ke dalam.
  6. Saya: bentuk tangan menjadi huruf 'S' dan letakkan di depan dada.
  7. Kamu: bentuk tangan menjadi huruf 'K' dan letakkan di depan dada.
  8. Bagaimana kabarmu?: letakkan tangan di dada dan gerakkan tangan ke atas dan ke bawah.
  9. Ada apa?: letakkan tangan di depan dada dengan telapak tangan menghadap ke atas dan gerakkan tangan ke depan dan ke belakang.
  10. Saya lapar: letakkan tangan di depan perut dengan telapak tangan menghadap ke dalam dan gerakkan tangan ke atas dan ke bawah.

Isyarat tangan dalam BISINDO dapat berbeda-beda tergantung pada negara atau budaya yang digunakan. Namun, dengan menguasai beberapa isyarat dasar seperti yang disebutkan di atas, seseorang dapat memahami dan menggunakan bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran atau tunarungu.


Tag :