Junot - 15-04-2023
BANGUNPENDIDKAN.com - Trombosit atau dikenal juga sebagai platelet merupakan salah satu jenis sel darah yang memiliki peran penting dalam pembekuan darah. Sel darah kecil ini dihasilkan oleh sumsum tulang dan memiliki bentuk bulat dan cenderung datar.
Trombosit berfungsi untuk membentuk gumpalan darah yang akan menghentikan pendarahan ketika terjadi luka atau cedera pada pembuluh darah. Maka dari itu, penting bagi Anda menjaga agar kadar trombosit normal. Apabila trombosit turun atau rendah, Anda harus mengetahui cara menaikkan trombosit.
Menurut Colorado State University, trombosit memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh manusia.
Ketika terjadi luka pada pembuluh darah, trombosit akan merespon dengan segera untuk membentuk gumpalan darah yang akan menghentikan pendarahan. Proses ini dikenal dengan istilah hemostasis.
Proses hemostasis terjadi dalam tiga tahap yaitu:
Ketika terjadi kerusakan pada pembuluh darah, maka otot-otot di sekitar pembuluh darah akan mengecil dan menyempit. Hal ini dilakukan untuk mengurangi aliran darah yang keluar dari pembuluh darah yang rusak.
Kontraksi tersebut dilakukan oleh serabut-serabut otot di dinding pembuluh darah dan dipicu oleh rangsangan saraf dan faktor-faktor kimia yang dihasilkan oleh trombosit dan jaringan sekitarnya.
Setelah terjadi kontraksi pada pembuluh darah, trombosit akan merespon dengan segera untuk menempel pada permukaan pembuluh darah yang rusak.
Selanjutnya, trombosit akan melepaskan zat kimia yang disebut faktor von Willebrand, yang akan membantu menempelkan trombosit pada dinding pembuluh darah dan membentuk plug platelet. Proses ini akan membantu mengurangi pendarahan.
Setelah terbentuk plug platelet, faktor-faktor koagulasi akan diaktifkan untuk membentuk gumpalan fibrin yang akan menguatkan plug platelet dan membentuk bekuan darah yang padat.
Fibrin adalah protein yang dihasilkan oleh aktivasi faktor koagulasi dan berfungsi sebagai kerangka untuk membentuk bekuan darah yang padat.
Selanjutnya, bekuan darah yang terbentuk akan mengering dan membentuk kerak pada permukaan luka.
Dikutip dari beberapa journal, trombosit rendah atau disebut juga trombositopenia, adalah kondisi di mana jumlah trombosit dalam darah lebih rendah dari normal.
Trombosit yang rendah dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti mudah memar, mudah mengalami pendarahan, dan risiko tinggi untuk mengalami infeksi.
Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan trombosit rendah, yakni:
Dikutip dari Cancer.Net, trombosit diprosuksi oleh tulang, sehingga terjadi gangguan pada tulang dan menyebabkan trombosit rendah. Gangguan tersebut meliputi leukemia, anemia aplastik, mielofibrosis, dan lain sebagainya.
Leukemia adalah jenis kanker darah yang mengganggu produksi sel darah, termasuk trombosit.
Anemia aplastik adalah kondisi langka di mana sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah yang cukup.
Mielofibrosis adalah kondisi di mana sumsum tulang mengalami kerusakan dan digantikan oleh jaringan parut.
Dikutip dari Foundation of America, beberapa penyakit autoimun seperti lupus dan sindrom antifosfolipid dapat menyebabkan trombosit rendah. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel darah, termasuk trombosit.
Lupus adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, termasuk sel darah.
Sindrom antifosfolipid adalah kondisi autoimun di mana antibodi menghambat kerja trombosit, sehingga menyebabkan trombosit rendah.
Dikutip dari National Cancer Institute, beberapa jenis obat seperti kemoterapi, antibiotik, dan antikonvulsan dapat menyebabkan trombosit rendah. Hal ini karena obat-obatan ini dapat merusak sumsum tulang atau mengganggu produksi trombosit.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang dapat merusak sel-sel yang tumbuh dengan cepat, termasuk sel-sel dalam sumsum tulang yang memproduksi trombosit.
Dikutip dari World Health Organization, beberapa virus seperti HIV, hepatitis C, dan virus rubella dapat menyebabkan trombosit rendah. Hal ini terjadi karena virus tersebut dapat menyerang sel-sel darah, termasuk trombosit.
Virus HIV dan hepatitis C dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang yang menghasilkan trombosit.Selain itu, hepatitis C juga dapat merusak trombosit langsung.
Virus rubella dapat menyebabkan trombosit rendah pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi selama kehamilan.
Dikutip dari National Cancer Institute, kekurangan nutrisi seperti vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan trombosit rendah. Hal ini terjadi karena vitamin B12 dan asam folat dibutuhkan untuk produksi trombosit.
Vitamin B12 dan asam folat membantu produksi sel darah merah dan trombosit. Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan anemia megaloblastik dan trombositopenia.
Dikutip dari National Library of Medicine, trombositopenia dapat juga disebabkan oleh kelainan bawaan seperti sindrom Wiskott-Aldrich dan sindrom Fanconi.
Sindrom Wiskott-Aldrich adalah kondisi langka yang menyebabkan trombosit rendah, eczema, dan infeksi sering terjadi.
Sindrom Fanconi adalah kelainan bawaan yang menyebabkan gangguan produksi sel darah, termasuk trombosit.
Dikutip dari National Cancer Institute, beberapa pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi dapat mengganggu produksi trombosit dalam sumsum tulang.
Selain itu, obat-obatan seperti heparin, aspirin, dan warfarin juga dapat menyebabkan trombosit rendah.
Trombosit adalah sel darah yang berfungsi penting dalam pembekuan darah. Jumlah trombosit yang rendah atau disebut trombositopenia, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti mudah memar, mudah mengalami pendarahan, dan risiko tinggi untuk mengalami infeksi.
Berikut beberapa cara menaikkan trombosit menurut Healthline:
Beberapa makanan dapat mempengaruhi produksi trombosit dalam tubuh dan dapat menyebabkan jumlah trombosit yang rendah.
Maka dari itu, penting bagi Anda menghindari makanan yang mengandung gula tinggi dan lemak jenuh yang dapat mempengaruhi produksi trombosit dalam tubuh.
Minum air putih yang cukup dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan membantu meningkatkan produksi trombosit dalam sumsum tulang.
Olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit dalam darah. Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu meningkatkan produksi trombosit dalam sumsum tulang.
Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh dalam proses penyembuhan dan produksi trombosit dalam sumsum tulang.
Beberapa obat-obatan seperti kortikosteroid dan imunoglobulin intravena dapat membantu meningkatkan jumlah trombosit dalam darah.