Bangun Pendidikan - PARENTING (19-01-2023)
BANGUN PENDIDIKAN – Pendidikan agama sangatlah penting diterapkan pada anak sejak usia dini. Sebagai orang tua Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, mengajarkan pendidikan kerohanian pada anaknya dimulai dengan cara mengajarkan salat.
Seperti yang kita ketahui, salat merupakan ibadah yang wajib dan utama bagi umat Muslim. Menjalankan salat lima waktu juga merupakan salah satu rukun Islam. Dengan begitu, mengajarkan salat sedari dini menanamkan kesadaran pada anak untuk melakukan ibadah tersebut.
Tidak ada waktu yang pasti di umur berapa anak perlu diajarkan salat. Akan tetapi ada baiknya sebagai orang tua, mulailah mengajarkan salat pada anak sebelum usia anak mencapai akil balig.
Beberapa pendapat menganjurkan untuk memberikan pemahaman serta mengajari salat pada anak bisa dimulai sejak anak berusia 4 samapai 10 tahun. Namun, lebih cepat mengajari anak tentang salat maka akan memberikan dampak positif sehigga lebih mudah tertanam pada anak untuk menjalankan kewajiban salat ini.
Memang benar, mengajari anak untuk salat bukanlah sesuatu hal yang mudah. Namun sebagai orang tua, kita wajib menagajarkan anak untuk salat. Hal ini dimulai dari lingkungan terdekatnya terlebih dahulu, yaitu orang tuanya sendiri. Jika orang tua tidak melaksanakan salat, maka kemungkinan anak juga begitu. Karena sejatinya anak meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Maka dari itu jika ingin anak yang rajin salat, maka orang tua juga harus rajin salat juga.
Lalu bagaimana, cara mengajarkan anak salat sejak dini?
Berikut ada beberapa hal yang bisa para orang tua lakukan untuk mengajarkan anak salat. Simak tips selengkapnya di sini ya!
Untuk bisa merasakan kenikmatan menjalankan salat, seseorang perlu dibiasakan sejak dini, termasuk ke anak-anak. Maka dari itu, setiap orang tua wajib mengajarkan anaknya salat. Sebagaimana dengan firman Allah dari Surat Taha ayat 132 berikut ini:
وَاۡمُرۡ اَهۡلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَا ؕ لَا نَسْأَلُكَ رِزۡقًا ؕ نَحۡنُ نَرۡزُقُكَ ؕ وَالۡعَاقِبَةُ لِلتَّقۡوٰى
Artinya: “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.”
Rasulullah SAW sendiri telah menyampaikan bahwa mengajarkan anak belajar agama, salah satunya untuk sholat ketika anak sudah berusia setidaknya 7 tahun. Apabila si kecil belum genap 7 tahun, anak belum bisa dituntut buat belajar agama, kecuali hanya memberikan pemahaman serta memperkenalkannya.
Hal tersebut juga tertuang dalam suatu hadis Rasulullah SAW:
Dari Amr Bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Perintahkan anak-anakmu melaksanakan sholat sedang mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena tinggal sholat sedang mereka berusia 10 tahun dan pisahkan antara mereka di tempat tidurnya."
Dalam hadis tersebut menjelaskan bagaimana cara mendidik agama pada anak. Meskipun memperbolehkan memukul anak yang tidak sholat, Rasulullah SAW pun melakukannya dengan penuh kasih sayang dan tidak mengedepankan emosi.
Utamanya adalah agar anak terbiasa melakukan perintah agama sedari dini agar nanti ketika dewasa mereka dapat melakukannya secara mudah dan lebih terasa ringan.
Lantas bagaimana sesungguhnya mengajarkan sholat pada anak? Ada beberapa hal nih yang bisa orang tua lakukan untuk membiasakannya sholat sejak dini:
Mengajarkan salat pada anak bisa diawali dengan memberikannya pemahaman mengenai Allah SWT. Apabila tidak, anak bakal melihat salat sebagai sebuah ritual yang hanya dilakukan berulang-ulang.
Para orang tua bisa bercerita mengenai eksistensi-Nya, bagaimana kebaikan Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan berkah bagi setiap manusia. Dengan cerita-cerita tersebut, secara perlahan akan menanamkan kepercayaan serta rasa cinta anak pada Allah SWT di dalam hati mereka.
Setelah menanamkan kepada si kecil tentang rasa cinta kepada Allah. Lalu kamu bisa menjelaskan tentang pentingnya ibadah. Seperti contoh, seberapa penting salat sebagai kewajiban umat Islam. Ceritakan juga kepada si kecil konsekuensi apa yang bisa terjadi jika kewajiban ini ditinggalkan. Terkhusus buat para ibu juga bisa mengajarkan anak – anaknya yang sudah akil balig untuk mempelajari tata cara mandi wajib setelah haid agar anak juga memahaminya.
Sebagai catatan, jelaskan kepada si kecil dengan cara yang lembut dan dengan bahasa yang mudah dipahami anak ya. Jangan sampai kamu memakai cara yang seolah menakut-nakutinya.
Orang tua merupakan role model bagi anaknya. Anak pasti akan sangat senang meniru apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Maka dari itu, salah satu cara mengajarkan kebiasaan salat sejak dini adalah sebagai orang tua juga perlu disiplin untuk menjalankan ibadah salat ini.
Selain itu, para orang tua juga bisa mengajaknya salat berjemaah. Apabila sudah terbiasa salat berjemaah di rumah, kamu pun secara perlahan bisa mengajaknya salat berjemaah di masjid, misalnya ketika salat ied saat Idulfitri.
Setelah itu perkenalkan kepada anak jadwal salat sesuai dengan ketentuannya. Kamu bisa memulainya dengan mengajarkan sholat Zuhur, Ashar, atau Magrib, di mana waktu tersebut anak-anak masih aktif beraktivitas.
Lalu secara perlahan kamu bisa juga membangunkannya untuk menjalankan salat subuh atau membiasakannya salat Isya sebelum makan malam atau tidur.
Nah, demikianlah beberapa cara mengajarkan anak salat sejak dini. Lakukan secara perlahan dan penuh kasih sayang ya agar si kecil tak hanya melihat ini sebagai suatu ritual saja namun dapat bernilai pahala.