BANGUN PENDIDIKAN - Puisi rakyat adalah jenis puisi yang berasal dari masyarakat atau rakyat biasa. Puisi ini merupakan ungkapan dari kehidupan sehari-hari masyarakat, baik itu tentang keindahan alam, kehidupan sosial, atau hal-hal yang berkaitan dengan budaya, agama, dan sebagainya. Puisi rakyat juga sering disebut sebagai puisi tradisional atau puisi daerah karena sering ditemukan di daerah-daerah di Indonesia.

Puisi rakyat biasanya tidak dibuat oleh seorang penyair yang terkenal, melainkan oleh masyarakat biasa yang mengalami dan merasakan sendiri hal-hal yang diungkapkan dalam puisi tersebut. Oleh karena itu, puisi rakyat sering memiliki karakteristik sederhana, mudah diingat, dan menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Contoh puisi rakyat antara lain pantun, syair, gending, talibun, dan kidung. Puisi rakyat memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang penting bagi masyarakat karena dapat memperkaya khazanah budaya dan menunjukkan identitas daerah atau bangsa.

1. Pantun

Berikut adalah contoh pantun sebagai salah satu jenis puisi rakyat:

Pucuk rebung seribu, patah satu tidak binasa

Berkawan hendaklah yang sepadan, berkacau rugi di belakang

Air beriak tanda tak dalam, manusia berkelakuan tanda tak bermaruah

Jangan suka pada tampilan, yang penting hati yang bersih terpancar jua

Penjelasan:

  • Pantun terdiri dari empat baris dengan rima a-b-a-b
  • Pantun di atas memiliki makna bahwa meskipun satu pucuk rebung patah, namun masih ada ribuan pucuk yang lainnya. Begitu juga dalam pergaulan, hendaklah berteman dengan orang yang sepadan, jangan sampai berkawan dengan orang yang buruk sehingga merugikan di kemudian hari.
  • Baris ketiga mengandung pesan moral bahwa gelombang air yang beriak-riak menunjukkan bahwa air tersebut dalam, begitu juga dengan manusia, perilaku dan tindakan yang baik menunjukkan bahwa seseorang mempunyai martabat dan bermaruah.
  • Baris terakhir mengajarkan untuk tidak terlalu memperhatikan tampilan atau kecantikan semata, yang lebih penting adalah memiliki hati yang bersih dan baik.

2. Gurindam

Gurindam adalah jenis puisi rakyat yang berasal dari Indonesia dan biasanya berisi petuah atau nasihat dalam kehidupan sehari-hari. Puisi ini terdiri dari dua bait atau lebih, dengan rima a-a-a-a-a atau a-a-b-b-a. Biasanya, gurindam ditulis dalam bahasa Melayu atau Jawa dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Berikut adalah contoh gurindam:

Gurindam 12

Dalam berbuat ingat kepada pada-Nya

Jangan sampai pada perbuatan yang hina

Berbuat jahat di dalam hati kecil

Orang tiada tahu, yang tahu Allah juga

Penjelasan:

Gurindam terdiri dari dua bait dengan rima a-a-a-a-a

Puisi ini mengajarkan untuk selalu mengingat Tuhan dalam segala tindakan dan kegiatan yang dilakukan. Hindari perbuatan yang buruk atau hina, bahkan jika hanya di dalam hati kecil. Karena meskipun orang lain tidak mengetahui perbuatan tersebut, namun Allah mengetahuinya. Puisi ini memiliki pesan moral untuk selalu bertindak dengan baik dan jujur dalam segala hal, baik di depan orang lain maupun di depan Tuhan.

3. Syair

Syair adalah jenis puisi rakyat yang memiliki ciri khas pada jumlah baris atau baitnya yang umumnya terdiri dari 4 baris dengan rima akhir pada setiap barisnya. Syair biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan moral, agama, atau keindahan alam.

Berikut adalah contoh syair:

Menghindar dari kemaksiatan

Mendekatkan diri pada ketaatan

Menjauhi segala kesombongan

Mendekatkan diri pada kerendahan hati

Penjelasan:

Syair terdiri dari 4 baris dengan rima akhir pada setiap barisnya

Puisi ini mengajarkan untuk menghindari segala jenis kemaksiatan dan bersikap taat pada agama. Selain itu, juga mengajarkan untuk menjauhi kesombongan dan merendahkan hati agar dapat meraih keberkahan dalam hidup.


Tag :