Bangun Pendidikan - PARENTING (11-07-2023)
Dampak Stunting – Berdasarkan hasil laporan WHO, Indonesia menjadi salah satu negara dengan dampak kurang gizi (stunting) yang sudah melampaui batas. Stunting banyak ditemukan di daerah dengan kemiskinan tinggi dan tingkat pendidikan yang rendah.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial pada 1.000 hari pertama umur anak. Dampak stunting pada anak sangat berbahaya karena bisa menimbulkan gangguan fungsi tubuh yang permanen hingga anak dewasa.
Ada banyak hal yang menjadi penyebab stunting. Namun, sebaiknya jangan langsung menyalahkan orang tua saat anak stunting.
Sebab, ada beberapa faktor penyebabnya bukan hanya sekadar karena pola asuh, tetapi bisa juga karena penyebab lainnya. Misalnya, kurang gizi sejak di dalam kandungan hingga infeksi berulang yang dapat memicu tidak optimalnya penyerapan zat gizi pada anak.
Nah, untuk memahami lebih lanjut apa itu stunting, penyebab dan dampak stunting pada anak. Berikut ini akan dijelaskan secara lebih mendalam. Simak penjelasannya di bawah ini ya.
Stunting adalah gangguan pada pertumbuhan anak yang ditandai dengan tinggi anak berada di bawah standar atau lebih pendek jika dibandingkan anak-anak seusianya. Dampak stunting pada anak dapat sangat berbahaya dan dapat menganggu tumbuh kembangnya hingga anak dewasa.
Berdasarkan data survei SSGBI (Status Gizi Balita Indonesia) tahun 2021, terdapat sekitar 24% atau 5,33 juta balita Indonesia yang mengalami stunting.
Kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan karena bisa memengaruhi perkembangan otak anak yang akan menganggu proses belajarnya di kemudian hari. Selain itu, anak yang mengalami stunting diketahui lebih sering sakit dan terkena penyakit infeksi.
Menurut penjelasan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stunting disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gizi buruk, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial.
Jika ketiga faktor tersebut terjadi secara bersamaan dan berkelanjutan pada 1.000 hari pertama kehidupan bayi, maka akan menyebabkan terjadinya dampak stunting pada anak.
Risiko terkena stunting juga semakin tinggi jika ibu hamil mengalami infeksi malaria, HIV, dan hipertensi selama masa kehamilan. Selain itu, kekurangan gizi pada ibu hamil juga meningkatkan risiko anak terkena stunting.
Terdapat tiga ciri seorang anak bisa dikatakan mengalami stunting, yaitu sebagai berikut:
1. Anak bertubuh pendek (dibandingkan standar anak seusianya).
2. Kecerdasan dan kemampuan berpikirnya senderung rendah, di bawah rata-rata anak sebayanya.
3. Anak yang mengalami stunting akan mudah sakit.
Stunting memiliki dampak yang sangat mengkhawatirkan pada perkembangan anak. Kekurangan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak serta meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.
Selain kekurangan gizi pada anak dampak dari stunting pada anak juga berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM).
Kekurangan gizi yang dialami sejak usia dini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh yang tidak optimal.
Anak-anak yang mengalami stunting berkontribusi terhadap 1,5 juta (15 persen) kematian anak balita di seluruh dunia dan menyebabkan 55 juta Disability-Adjusted Life Years (DALYs), yaitu jumlah tahun hidup yang hilang akibat kematian atau kecacatan pada setiap tahunnya (Ricardo dalam Bhutta, 2013).
Untuk mencegah dampak-dampak tersebut, penting untuk memberikan asupan gizi yang seimbang dan mencukupi kepada anak-anak dan ibu hamil agar terhindar dari stunting.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua terutama ibu untuk mencegah dampak stunting pada anak, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan dan selama menyusui.
2. Memberikan ASI Eksklusif dengan MPASI.
3. Selalu pantau tumbuh kembang anak, mulai dari lahir hingga anak beranjak dewasa.
4. Selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, misalnya dengan mencuci tangan sebelum makan, serta memiliki sanitasi yang bersih di lingkungan rumah.
Demikianlah ulasan tentang dampak stunting pada anak dan cara mengatasnya. Untuk menghindari pesoalan tersebut, memang butuh kesabaran dan usaha yang ekstra dari semua pihak. Sebab, tanggung jawab ini bukan hanya milik ibu saja, melainkan milik seluruh anggota keluarga.