Bangun Pendidikan - SAINS (23-03-2023)
BANGUN PENDIDIKAN - Dataran tinggi adalah salah satu bentuk permukaan bumi, yang terletak di 700 meter di atas permukaan laut (mdpl) ke atas. Bentuk permukaan bumi ini, terbentuk dari erosi dan sedimentasi.
Terkadang, dataran tinggi terbentuk karena kaldera yang luas dan tertimbun material dari gunung di sekitarnya. Di Indonesia, terdapat beberapa wilayah dataran tinggi yang terkenal, seperti Malang, Bogor, dan Bandung.
Ada pula dataran tinggi yang terletak lebih dari 1.000 mdpl, seperti dataran tinggi Dieng, dan Bromo. Untuk menegatahui tentang dataran tinggi lebih dalam, yuk simak ciri-ciri dan jenis dataran tinggi di bawah in!
Salah satu ciri khas dari dataran tinggi adalah adanya pertanian terasering. Pertanian terasering adalah sistem pertanian di mana lahan pertanian dibuat berundak-undak dengan menggunakan tanggul atau dinding pendukung.
Sistem ini biasanya digunakan di wilayah yang memiliki kemiringan yang curam atau di dataran tinggi yang memiliki ketinggian yang tinggi. Sistem pertanian ini memiliki manfaat untuk mengurangi erosi tanah dan menjaga kestabilan lereng bukit.
Ciri kedua dari dataran tinggi adalah udara yang kering dan lembap. Iklim di dataran tinggi cenderung lebih dingin dan lembap karena ketinggian yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan suhu udara yang cenderung lebih dingin dan udara yang lembap.
Meskipun begitu, terdapat juga wilayah dataran tinggi yang memiliki iklim yang kering, terutama di wilayah yang berada di belahan bumi selatan seperti Australia atau Afrika Selatan.
Ciri ciri dataran tinggi yang selanjutnya adalah suhu yang lebih dingin dibandingkan dengan dataran rendah di sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh ketinggian dataran tinggi yang lebih tinggi dari dataran rendah, sehingga suhu udara di dataran tinggi cenderung lebih dingin.
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi suhu di dataran tinggi adalah adanya angin dingin yang bertiup di ketinggian.
Ciri dataran tinggi selanjutnya adalah jarangnya turun hujan. Hal ini disebabkan oleh tingkat kelembapan yang lebih rendah di dataran tinggi, sehingga kondisi iklimnya cenderung lebih kering.
Dataran tinggi biasanya memiliki vegetasi yang lebih lebat dibandingkan dengan dataran rendah, namun hal ini disebabkan oleh adanya pola hujan yang lebih sering di musim tertentu.
Terdapat beberapa jenis dataran tinggi yang ada di dunia, yaitu dataran tinggi vulkanik dan dataran tinggi terpotong. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Dataran Tinggi Vulkanik
Dataran tinggi vulkanik adalah jenis dataran tinggi yang terbentuk karena aktivitas gunung berapi. Dalam proses vulkanisme, material vulkanik seperti lava dan abu mengalir dan menumpuk, membentuk dataran tinggi yang khas.
Dataran tinggi vulkanik biasanya memiliki topografi yang bergelombang, dengan lembah-lembah dan lereng yang curam. Contoh dataran tinggi vulkanik yang terkenal di dunia adalah Dataran Tinggi Islandia dan Dataran Tinggi Andes.
2. Dataran Tinggi Terpotong
Dataran tinggi terpotong terbentuk karena adanya aktivitas tektonik yang menyebabkan lapisan batuan terangkat ke atas dan terpotong oleh erosi. Biasanya, dataran tinggi terpotong memiliki topografi yang lebih datar dibandingkan dengan dataran tinggi vulkanik.
Contoh dataran tinggi terpotong yang terkenal di dunia adalah Dataran Tinggi Tibet, Dataran Tinggi Altiplano di Amerika Selatan, dan Dataran Tinggi Ethiopian di Afrika.
Dataran tinggi memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
Dataran tinggi sering kali menjadi tempat asal sungai dan sumber air bersih. Ini karena di dataran tinggi, air hujan lebih mudah menembus permukaan tanah dan mengisi akuifer di bawah tanah. Oleh karena itu, daerah dataran tinggi sering kali menjadi tempat yang penting bagi pasokan air bersih.
Beberapa dataran tinggi memiliki tanah yang subur karena proses alami erosi dan sedimentasi. Tanah ini cocok untuk pertanian dan peternakan, sehingga menjadi sumber makanan dan penghasilan bagi masyarakat di daerah tersebut.
Dataran tinggi seringkali menawarkan pemandangan yang indah dan udara yang segar, yang membuatnya menjadi tempat yang populer untuk berwisata. Beberapa dataran tinggi juga memiliki tempat-tempat bersejarah, budaya, dan religius yang menarik untuk dikunjungi.
Beberapa dataran tinggi memiliki potensi untuk dijadikan sumber energi listrik, seperti hidroelektrik dan geotermal. Hal ini karena dataran tinggi seringkali memiliki lereng yang curam dan sungai yang deras, yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.
Dataran tinggi seringkali memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk flora dan fauna yang khas. Beberapa spesies yang hidup di dataran tinggi tidak dapat ditemukan di tempat lain, sehingga menjadi tempat penting untuk konservasi dan pelestarian hayati.
Demikian penjelasan tentang dataran tinggi, lengkap dengan ciri-ciri, jenis, dan manfaatnya. Setiap jenis dataran tinggi memiliki karakteristik yang unik dan memberikan manfaat yang berbeda bagi manusia, seperti sebagai sumber daya air, pertanian, dan destinasi wisata.