Bangun Pendidikan - AGAMA (23-09-2023)
Doa iftitah allahumma baid merupakan salah satu doa yang dilakukan dalam sholat fardhu maupun sunnah. Doa ini dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum ta'awudz. Namun, ketika seorang muslim mengerjakan sholat jenazah, maka doa ini tidak disunnahkan untuk diamalkan karena ibadah tersebut dianjurkan dilakukan secara singkat.
Hukum membaca doa ini adalah sunnah. Artinya, jika seorang Muslim tidak membaca doa ini, maka sholatnya tetap sah. Walaupun hukumnya sunnah, seorang Muslim dianjurkan untuk membaca doa tersebut.
Ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW biasa membaca doa iftitah ketika salat, tepatnya setelah takbiratul ihram. Dari Abu Hurairah RA,
كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: " أقول: ... " فذكره
Artinya: "Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika salat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:... (beliau menyebutkan doa iftitah)." (HR Muttafaqun).
Untuk memahami lebih mendalam tentang arti doa iftitah, pada artikel ini akan dijelaskan secara lengkap bacaan doa tersebut dan keutamaannya.So, simak ulasannya di bawah ini ya.
Berikut ini beberapa doa iftitah dan artinya berdasarkan hadist riwayat Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi.
Doa Iftitah Pendek
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ
Bacaan doa iftitah latin : Subhaanaka Allaahumma wa bihamdika wa tabaarokasmuka wa ta'aalaa jadduka wa laa ilaaha ghoyruka.
Artinya: Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu. Maha tinggi kekayaan dan kebesaran-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. (HR. Tirmidzhi, No. 243)
Doa Iftitah Panjang
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا
اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Bacaan Latin : Alloohu akbar Kabiroo Wal hamdu lillaahi Katsiiroo, Wa Subhaanalloohi Bukrotan Wa'asyiilaa. Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fathoros Samaawaati Wal Ardho Haniifan Musliman Wa maa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Syolaatii Wa Nusukii Wa Mahyaa ya Wa Mamaatii Lillaahi Robbil 'Aalamiina. Laa Syariika lahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.
Artinya : Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji hanya bagi Allah dengan pujian yang sangat banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Sungguh aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau tunduk, dan aku tidak termasuk dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sungguh sholatku, ibadahku, hidupku matiku hanyalah untuk Allah Tuhan alam Semesta, yang tidak punya sekutu bagi-Nya. Dengan demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri). (HR. Muslim, No. 185).
Salah satu keutamaan doa ini adalah dapat membuka pintu-pintu langit yang diberikan sebagai berkat dari doa tersebut. Pendapat ini merujuk pada salah satu hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, yang mengatakan,
"Ketika kami salat bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba seseorang mengucapkan 'Allahuakbar kabira walhamdu lillahi katsira wasubhanalla hibukratawwa ashiilan'. Setelah selesai salat, Rasulullah SAW bertanya, 'Siapa yang mengucapkan kalimat tadi?' Seorang sahabat menjawab, 'Saya, wahai Rasulullah.' Beliau lalu berkata, 'Sungguh, aku sangat kagum dengan ucapan tadi, karena pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu.' Kata Ibnu Umar, 'Maka aku tidak pernah lagi meninggalkannya sejak aku mendengar Rasulullah SAW mengucapkan hal itu.'" (HR Muslim)
Mengutip Kitab Adzkaar al-Muttaqin min Kitaabillah wa Shahih al-Haditsi Imam karya Syekh Irfan bin Sulaim al-Asya Hasunah al-Dimasyqiy, keutamaan lainnya adalah menjadi bacaan Nabi ketika memulai salat malamnya.
Dari Abu Salmah bin Abdurrahman bin Auf, ia berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah Ummul Mukminin, dengan bacaan apa Nabi memulai salatnya ketika ia bangun dari tidur di malam hari?" Aisyah menjawab, "Ketika bangun dari tidur malam, maka Rasulullah membaca doa iftitah dalam salatnya."
Terdapat empat syarat agar kesunnahan membaca doa ini terpenuhi. Jika salah satu syarat tersebut hilang, maka kesunnahan tersebut akan gugur. Berikut adalah syarat-syarat sunnah untuk membaca doa iftitah:
Demikianlah ulasan tentang doa iftitah beserta artinya. Selain itu, bacakan juga doa Qunut ketika melaksanakan sholat Subuh, doa tersebut dipercaya sebagai doa untuk memohon keberkahan, ampunan, dan perlindungan dari Allah SWT. Semoga ulasan ini bermanfaat.