foto: freepik/jcomp

Jenis Majas, dalam dunia sastra dan bahasa, adalah salah satu alat retorika yang digunakan untuk memberikan daya tarik dan makna mendalam dalam tulisan atau pidato. Majas dapat memperkaya bahasa dan menyampaikan pesan dengan cara yang lebih kreatif dan efektif.

Melansir buku Buku Pintar Majas, Pantun, dan Puisi oleh Ulin Nuha Masruchin (2017), majas adalah gaya bahasa yang bisa berupa kiasan, ibarat, perumpamaan yang bertujuan mempercantik makna dan pesan sebuah kalimat.

Majas tidak hanya ada satu, tetapi empat bahkan lebih banyak lagi jenisnya. Dalam artikel ini, kamu akan menelusuri berbagai jenis majas dan contohnya.

Kamu akan dapat mengasah kemampuan berbahasa dan menyampaikan gagasan dengan lebih berwarna dan persuasif setelah memahami jenis-jenis majas dan pengertiannya.

Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!

1. Majas Perbandingan

Majas perbandingan adalah salah satu jenis majas yang digunakan untuk membandingkan dua atau lebih hal yang berbeda, dengan tujuan untuk menggambarkan kesamaan atau perbedaan di antara mereka.

Jenis majas perbandingan ini dapat memberikan gambaran yang lebih hidup dan kuat dalam penyampaian pesan. Berikut adalah beberapa jenis majas perbandingan dan contoh-contohnya:

a. Simile (Perbandingan Terbuka)

Simile adalah jenis majas perbandingan yang secara eksplisit menggunakan kata-kata "seperti" atau "bagai" untuk membandingkan dua hal. Contohnya:

  • Matanya berkilau seperti bintang di langit malam.
  • Wajahnya pucat seperti salju.

b. Metafora

Metafora adalah majas perbandingan yang menggambarkan suatu hal tanpa menggunakan kata "seperti" atau "bagai". Sebagai gantinya, ia menggantikan satu hal dengan yang lain yang memiliki kesamaan tertentu. Contohnya:

  • Hidup adalah panggung, dan kita semua pemain.
  • Cinta adalah api yang membara di hati kita.

c. Personifikasi

Personifikasi adalah majas perbandingan yang memberikan sifat-sifat manusia kepada objek atau makhluk non-manusia. Contohnya:

  • Angin bisu berbisik di telingaku.
  • Bunga-bunga taman menyapa matahari dengan senyum hangat.

d. Alegori

Alegori adalah majas perbandingan yang menggambarkan konsep abstrak atau ide melalui cerita atau narasi yang lebih mendalam. Contohnya:

  • Kehidupan manusia bisa diibaratkan sebagai perjalanan, dengan awal, tengah, dan akhir yang masing-masing memiliki makna.

e. Metonimi

Metonimi adalah majas perbandingan yang menggantikan satu hal dengan yang lain berdasarkan hubungan sebab-akibat atau kedekatan fisik. Contohnya:

  • Raja membaca tuntutan rakyat.
  • Saya sedang membaca Shakespeare.

f. Sinestesia

Sinestesia adalah majas perbandingan yang mencampurkan indera, menggambarkan pengalaman sensori dengan cara yang tidak biasa. Contohnya:

  • Warna suara musik itu merah menyala.
  • Aromanya terasa seperti senyum manis.

g. Hiperbola

Hiperbola adalah suatu bentuk majas retorika yang digunakan untuk memberikan pernyataan atau deskripsi yang berlebihan atau melampaui batas. Contohnya:

  • Dia lari secepat kilat.
  • Kamarnya sangat besar, setinggi gunung.

Majas perbandingan memberikan kekuatan ekspresif dalam bahasa dan sastra dengan cara menggambarkan hubungan dan perbandingan antara berbagai unsur.

2. Majas Sindiran

Majas sindiran adalah salah satu jenis majas retorika yang digunakan untuk mengkritik atau menyindir seseorang atau sesuatu dengan cara yang tidak langsung, seringkali menggunakan kata-kata yang halus atau sindiran tersirat.

Jenis majas ini digunakan untuk menyampaikan pesan kritik atau kecaman tanpa harus mengungkapkannya secara langsung. Berikut adalah beberapa jenis-jenis majas sindiran beserta contoh-contohnya:

a. Ironi

Ironi adalah majas sindiran yang mengungkapkan makna sebaliknya dari yang sebenarnya atau yang terdengar. Contohnya: "Hari ini adalah hari yang indah," katanya, sambil berdiri di tengah hujan deras.

b. Sarkasme

Sarkasme adalah bentuk sindiran tajam yang disampaikan dengan nada yang mengejek. Contohnya: "Oh, kamu memang sangat berbakat," dia berkata dengan mata melotot, merujuk pada kegagalan seseorang.

c. Parodi

Parodi adalah majas sindiran yang menggambarkan atau meniru seseorang atau sesuatu dengan cara yang menghibur, seringkali untuk memperlihatkan ketidakseriusan atau kebodohan subjek yang disindir. Contohnya: Aksi panggungnya adalah parodi dari seorang penyanyi pop terkenal.

d. Eufemisme

Eufemisme adalah majas yang menyampaikan kritik atau sindiran dengan kata-kata yang lebih lembut atau santun. Contohnya: "Dia memiliki sejumlah kecil masalah dengan kewajibannya," ketika sebenarnya orang tersebut tidak pernah menyelesaikan pekerjaannya.

e. Oksimoron

Oksimoron adalah gabungan dua kata atau frasa yang bertentangan dalam satu ungkapan, seringkali digunakan untuk menyindir dengan cara yang halus. Contohnya: "Bisnisnya adalah kesuksesan besar yang gagal."

Majas sindiran digunakan untuk mengkritik atau menyindir dengan cara yang lebih halus atau kreatif daripada kritik langsung.

3. Majas Penegasan

Majas penegasan, juga dikenal sebagai majas penguatan, adalah jenis majas retorika yang digunakan untuk memberikan penekanan atau perhatian khusus pada suatu konsep, gagasan, atau frasa dalam sebuah kalimat atau teks.

Tujuannya adalah untuk membuat pesan atau ide menjadi lebih kuat dan efektif dalam komunikasi. Berikut adalah jenis-jenis majas dan pengertiannya serta contoh-contoh majas penegasan:

a. Repetisi (Epifora dan Anaphora)

  • Epifora: Repetisi kata atau frasa di akhir kalimat atau klausa berturut-turut. Contohnya: "Cinta adalah keindahan. Cinta adalah kasih sayang. Cinta adalah pengorbanan."
  • Anaphora: Repetisi kata atau frasa di awal kalimat atau klausa berturut-turut. Contohnya: "Malam ini, kita akan merayakan. Malam ini, kita akan bersatu. Malam ini, kita akan mengingat."

b. Paralelisme

Penggunaan struktur kalimat yang sebanding atau mirip secara gramatikal atau stilistis untuk memberikan penekanan pada ide yang diungkapkan. Contohnya: "Belajar dengan tekun, berkarya dengan penuh semangat, dan mencapai impian dengan pantang menyerah."

c. Epanalepsis

Pengulangan kata atau frasa pada awal dan akhir kalimat atau klausa untuk memperkuat pesan. Contohnya: "Apa yang kita butuhkan adalah pengetahuan. Pengetahuan adalah apa yang kita butuhkan."

d. Polisindeton

Penggunaan konjungsi (seperti "dan," "atau," "serta") secara berlebihan untuk memberikan penekanan pada setiap unsur dalam kalimat. Contohnya: "Dia datang dan membantu saya dan membimbing saya dan mendukung saya."

e. Asyndeton

Penghapusan konjungsi dalam kalimat atau klausa untuk memberikan efek yang dramatis atau memberikan penekanan pada setiap unsur. Contohnya: "Berjalan, melompat, berlari, mencapai garis finish."

f. Tautologi

Pengulangan kata-kata dengan makna yang sama atau sangat mirip dalam satu kalimat untuk memperkuat pesan. Contohnya: "Ini adalah sukses yang sukses."

Majas penegasan digunakan untuk memperkuat dan mempertegas pesan atau ide yang ingin disampaikan dalam sebuah teks atau pidato.

4. Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah suatu bentuk majas retorika yang menggabungkan konsep atau kata-kata dengan makna yang bertentangan atau berlawanan untuk menciptakan kontras dan efek dramatis dalam tulisan atau pidato.

Jenis majas ini digunakan untuk menyoroti perbedaan dan menekankan konflik atau perlawanan dalam bahasa. Berikut adalah jenis-jenis majas dan pengertiannya serta contoh majas pertentangan:

a. Majas Litotes

Majas litotes adalah salah satu majas retorika yang digunakan untuk meredupkan atau meringankan makna suatu pernyataan dengan cara menyangkal lawan dari yang dimaksudkan. Contoh-contoh litotes termasuk:

  • "Buku ini bukan sedikit membantu." (Ini artinya, buku ini sangat membantu.)
  • "Dia tidak seorang penulis yang biasa." (Ini artinya, dia adalah penulis luar biasa.)
  • "Tugasnya tidak mudah." (Ini artinya, tugasnya sangat sulit.)
  • "Itu bukan ide yang buruk." (Ini artinya, ide itu bagus.)
  • "Dia bukan orang yang bodoh." (Ini artinya, dia sangat cerdas.)

b. Majas Antitesis

Majas antitesis adalah suatu bentuk majas retorika yang digunakan untuk menciptakan kontras atau perbedaan yang tajam antara dua konsep atau gagasan dalam sebuah kalimat atau teks. Contoh-contoh majas antitesis meliputi:

  • "Manusia merencanakan, Tuhan menentukan."
  • "Hidup adalah impian yang nyata atau kenyataan yang palsu."
  • "Dia mencintai aku tak seperti aku mencintainya."
  • "Kebohongan bisa berjalan cepat, tetapi kebenaran selalu mengejar."
  • "Musiknya lembut, kata-katanya tajam."

c. Majas Paradoks

Majas paradoks adalah suatu bentuk majas retorika yang menggunakan pernyataan paradoksal atau bertentangan dalam satu kalimat atau pernyataan untuk menciptakan kebingungan, perhatian, atau kontradiksi yang menarik.

Paradoks adalah ungkapan yang terdiri dari dua pernyataan yang tampaknya bertentangan satu sama lain, tetapi ketika dipikirkan lebih dalam, mengandung kebenaran atau kebijaksanaan tertentu. Contoh-contoh majas paradoks meliputi:

  • "Hidup adalah mimpi yang nyata."
  • "Saya tahu bahwa saya tidak tahu apa-apa."
  • "Semua orang adalah individu yang unik, sama seperti yang lain."
  • "Jalanan yang terlalu sibuk sehingga tidak ada yang bisa melalui sana."
  • "Saya mencintaimu lebih dari yang bisa diungkapkan dengan kata-kata."

Kamu telah memasuki dunia yang kaya dan beragam dalam penggunaan bahasa dalam mengeksplorasi jenis majas dan contohnya. Majas menjadi inti dari keindahan dalam sastra, komunikasi, dan penulisan kreatif.

Memahami jenis-jenis majas dan contohnya berfungsi dalam berbagai konteks adalah langkah penting dalam mengasah kemampuan berbahasa dan menyampaikan pesan dengan daya tarik yang lebih mendalam.

Jangan ragu untuk terus menjelajahi keindahan bahasa dan sastra, karena di dalamnya terdapat tak terbatasnya peluang untuk mengungkapkan ide dan emosi dengan kekuatan kata-kata yang tepat.

Selamat belajar bahasa!


Tag :