Bangun Pendidikan - BLOG (22-09-2022)
Bangun Pendidikan - Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran yang mereka minati pada kelompok mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA), ilmu pengetahuan sosial (IPS), serta bahasa dan budaya.
Kurikulum merdeka sudah dilakukan kepada 143.265 unit satuan pendidikan sejak tahun ajaran 2022/2023.
Menurut laman Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, implementasi kurikulum ini sudah dilaksanakan pada satuan pendidikan di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Salah satu jenjang yang menerapkan kurikulum ini adalah SMA.
Dalam kurikulum merdeka dikenal istilah Capaian pembelajaran atau CP. Capaian Pembelajaran kurikulum merdeka yaitu peserta didik mampu mencapai kompetensi dan karakter yang diiginkan setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan berbagai keragaman pada pembelajaran intrakurikuler. Konten diatur lebih optimal agar memberi siswa cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat keterampilan mereka.
Nadiem mengatakan terdapat 3 keunggulan kurikulum merdeka yang diusung menteri nadiem yaitu lebih sederhana dan mendalam, tidak ada program peminatan, dan para guru akan mengajar sesuai tahapan capaian peserta didik.
Selain itu, guru diberikan hak untuk bebas memilih bahan ajar. Oleh karena itu, pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat belajar siswa.
Struktur kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.
Perbedaan yang cukup mencolok dari struktur kurikulum sma 2017 adalah tidak diberlakukan lagi sistem jurusan. Di kelas XI dan XII siswa dapat memilih mata pelajaran pilihan.
Selain itu, di bawah bimbingan tutor konseling, seleksi dapat disesuaikan dengan minat dan bakat masing-masing dari siswa. Sedangkan unit inkuiri akan diterapkan pada siswa kelas X.
Unit kuiri adalah kegiatan pembelajaran yang membantu siswa mengidentifikasi dan memecahkan masalah di lingkungannya. Pencarian solusi dilakukan dengan menggunakan metode inkuiri dari perspektif yang berbeda dari mata pelajaran dalam kelompok ilmu alam dan ilmu sosial.
Menurut Dirjen Kemendikbudristek, Ivan Syahril, implementasi kurikulum merdeka bisa membantu memulihkan pendidikan nasional. Kurikulum ini menerapkan tahapan penting yaitu penilaian awal pembelajaran dan pembelajaran berdiferensiasi.
Kurikulum merdeka akan berfokus pada peserta didik karena menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan minat, kebutuhan, dan karakteristik mereka.
Kurikulum Merdeka mengalokasikan total jam pelajaran (JP) 42-47 AP. Dari total JP tersebut, 20-25 JP diperuntukan untuk mata pelajaran pilihan.
Mata pelajaran pilihan ini terdiri dari kelompok matematika dan ilmu alam, ilmu sosial, bahasa dan budaya. Selain itu, terdapat mata pelajaran lain yaitu prakarya dan kewirausahaan serta pendidikan vokasi.
Mata pelajaran pada kelompok MIPA, Bahasa dan Budaya dialokasikan masing-masing sebesar 5 JP. Dan 2 JP akan dialokasikan untuk mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan.
Setiap siswa dapat memperoleh maksimal hingga 5 JP untuk mata pelajaran vokasi. Selain itu, setiap siswa dapat memilih 4-5 mata pelajaran dari minimal 2 kelompok pilihan. Sedangkan, jumlah maksimum kelompok pilihan yang dapat dipilih siswa adalah 3 mata pelajaran.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Ivan Syahril tentang pilihan implementasi kurikulum mandiri, kemendikbud telah menyiapkan jalur bagi setiap satuan pendidikan untuk mendukung persiapan tersebut.
Ketiga jalur tersebut disesuaikan dengan kondisi dan keadaan masing-masing satuan pendidikan sebagai berikut.
1. Mandiri Belajar
Dengan memilih mandiri belajar, satuan pengajaran memperoleh kebebasan untuk menerapkan kurikulum merdeka. Hal ini tidak mengubah kurikulum yang berlaku untuk kelas X tetapi hanya menerapkan beberapa bagian atau prinsip saja.
2. Mandiri Berubah
Jalur kedua memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan untuk menerapkan kurikulum mandiri dengan menggunakan materi yang disediakan di satuan pembelajaran di kelas X.
3. Mandiri Berbagi
Dalam jalur ketiga, sekolah dapat mengembangkan perangkat pendidikan mereka sendiri sebagai bagian dari penerapan kurikulum mandiri.
Jalur ini juga memberikan kebebasan bagi satuan ajar untuk menerapkan kurikulum mandiri dengan mengembangkan bahan ajar sendiri untuk satuan ajar pada kelas X.