Tenaga pendidik dan praktisi pendidikan di seluruh dunia semakin menyadari bahwa mempelajari hal-hal di luar kelas dapat membantu peserta didik berkembang dengan lebih baik.
Belajar dari pengalaman sehari-hari dapat meningkatkan kepekaan dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya. Gagasan tentang pentingnya mempelajari hal-hal di luar kelas tersebut pernah disampaikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia.
“... Perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.” - Ki Hadjar Dewantara.
Pernyataan Ki Hadjar Dewantara tersebut terdengar sangat berharga dan mulia bagi pendidikan bangsa ini. Sayangnya, dalam praktiknya, hal tersebut belum dilaksanakan secara optimal dalam sistem pendidikan saat ini.
Oleh karena itu, Kurikulum Merdeka dan inovasi-inovasi seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) hadir untuk mewujudkan cita-cita pendidikan bangsa tersebut.
Projek tersebut merupakan sarana untuk mencapai berbagai target dalam Profil Pelajar Pancasila, dan diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter dan sebagai bentuk belajar dari lingkungan sosial mereka secara nyata.
Lantas, Apa yang dimaksud dengan P5 kurikulum merdeka? Apa saja poin-poin yang termasuk dalam Projek tersebut? Bagaimana cara menerapkannya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini ya.
Latar belakang P5 dalam Kurikulum Merdeka terkait dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas, berkepribadian, serta mampu berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan.
P5 sendiri adalah singkatan dari "Pendidikan dengan Pendekatan Pancasila, Prakarsa, Produktif, dan Kreatif", yang merupakan prinsip dasar dalam Kurikulum Merdeka. Pendekatan P5 dianggap penting dalam pembelajaran karena Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang mencakup nilai-nilai dasar yang harus ditanamkan pada generasi muda. Prakarsa mengacu pada semangat inovasi dan kreativitas yang perlu dimiliki peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan. Produktif mengacu pada kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.
Sementara itu, kreatif mengacu pada kemampuan peserta didik dalam berpikir dan bertindak secara orisinal dan inovatif dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Latar belakang P5 juga terkait dengan kurikulum sebelumnya yang dianggap kurang mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi. Kurikulum Merdeka sendiri merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki kurikulum sebelumnya dan menghasilkan peserta didik yang lebih berkualitas serta memiliki nilai-nilai Pancasila yang kuat. Oleh karena itu, pendekatan P5 dianggap sebagai solusi untuk memperkuat karakter dan kompetensi peserta didik dalam menghadapi masa depan.
Kepanjangan P5 Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Projek ini merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Projek P5 kurikulum merdeka bertujuan untuk menemukan jawaban mengenai kompetensi peserta didik yang diinginkan oleh sistem pendidikan Indonesia.
Projek ini mengimplementasikan karakter pada peserta didik berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Kompetensi P5kurikulum merdekadapat mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi, contohnya adalah ideologi dan tantangan era digital. Tujuan dari P5 kurikulum merdeka adalah untuk menciptakan peserta didik yang unggul dan produktif, serta dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan.
Visi pendidikan Indonesia adalah untuk menciptakan Indonesia yang maju, mandiri, dan berkepribadian melalui pelajar Pancasila. Sementara itu, Profil Pelajar Pancasila mendukung visi tersebut dengan menciptakan Pelajar Indonesia yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Projek ini dapat diterapkan di berbgai satuan pendidikan, yaitu P5 kurikulum merdeka sd, P5 kurikulum merdeka smp dan P5 kurikulum merdeka smk.
Berikut ini merupakan prinsip - prinsip P5, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Holistik
Holistik adalah prinsip yang memandang segala sesuatu secara keseluruhan atau terpisah-pisah. Kerangka berpikir holistik yang ditanamkan pada peserta didik dalam P5 akan mendorongnya untuk mempelajari tema dan materi secara keseluruhan dan memahami persoalan secara mendalam.
Setiap tema dalam P5 cenderung menjadi wadah dari berbagai perspektif dan konten pengetahuan secara terpadu. Prinsip holistik juga memotivasi peserta didik agar dapat melihat koneksi yang bermakna antara komponen dalam pelaksanaan P5, seperti peserta didik, pendidik, dan sebagainya.
2.Kontekstual
Kontekstual adalah prinsip yang berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip ini memotivasi pendidik dan peserta didik agar dapat menjadikan lingkungan dan realitas kehidupan sebagai bahan utama dalam pembelajaran.
Satuan pendidikan berperan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bereksplorasi di luar lingkup satuan pendidikan.
3. Berpusat Pada Peserta Didik
Prinsip selanjutnya adalah menjadikan peserta didik sebagai subjek pembelajaran yang aktif, dengan harapan pendidik dapat mengurangi perannya sebagai aktor utama dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam P5, pendidik berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bereksplorasi secara mandiri sesuai dengan kondisi dan kemampuan mereka.
4. Eksploratif
Prinsip eksploratif adalah prinsip yang menekankan semangat untuk membuka ruang bagi proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur ataupun bebas. P5 memiliki area eksplorasi yang luas dalam hal jangkauan materi peserta didik, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran. Prinsip eksploratif juga bertujuan untuk mendorong peran P5 dalam mengembangkan dan memperkuat kemampuan peserta didik dalam konteks pendidikan intrakurikuler.
P5kurikulum merdeka memberikan ruang bagi seluruh anggota satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan profil pelajar pancasila. P5 memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi setiap pihak. Adapaun manfaat P5 adalah sebagai berikut :
P5 memiliki banyak manfaat dalam kurikulum Merdeka, antara lain:
Dalam kurikulum Merdeka, P5 memiliki peran penting dalam menciptakan pendidikan yang inklusif, berorientasi pada karakter, dan memberdayakan peserta didik untuk mencapai potensi mereka yang penuh.
Berikut ini adalah contoh penerapan P5 dalam Kurikulum Merdeka:
Demikianlah ulasan tentang P5 kurikulum merdeka. Ulasan di atas Bangun Pendidikan sajikan secara lengkap dan mendalam. Semoga pembaca yang membutuhkannya dapat memahami dengan baik dan bermanfaat.