Bangun Pendidikan - PARENTING (24-05-2022)
Bangun Pendidikan - Pengertian prestasi adalah suatu hasil dari usaha. Prestasi dalam pendidikan dapat diperoleh dengan usaha yang telah dikerjakan, dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional maupun spritual.
Karakter dari seorang pelajar berprestasi yaitu memiliki rasa inisiatif, kreatif, pantang menyerah, dan juga menjalankan tugas dengan sungguh sungguh.
Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa dalam menggapai prestasi dalam pendidikan, diperlukan sebuah kerja keras.
Sebagai orang tua, pasti menginginkan anaknya untuk bersekolah dan memiliki prestasi yang baik.
Hal tersebut dikarenakan prestasi pada pendidikan dapat mempermudah anak dalam mencari perkerjaan, dan dapat meningkatkan pengetahuan dan pola pikir yang dewasa.
Namun ternyata suatu prestasi dalam pendidikan anak bisa menurun.
Pada zaman dahulu faktor terbesar penyebab turunnya suatu prestasi adalah keterbatasan buku, selain itu tidak imbangnya waktu belajar, dan juga keterbatasan penerangan pada malam hari, menyebabkan kurangnya wawasan yang didapatkan oleh anak.
Berbeda dengan zaman dahulu, pada zaman saat ini perkembangan teknologi sudah sangat berkembang pesat. Ketersediaan media pendidikan bisa diperoleh dengan satu genggaman.
Namun faktanya masih terdapat banyak anak yang mengalami penurunan prestasi belajar.
Ternyata tidak semua kemudahan yang didapat dari perkembangan teknologi menjadi suatu hal yang positif, perkembangan teknologi juga bisa membawa dampak yang negatif. Beberapa kebiasaan buruk dapat menyebabkan turunnya prestasi pada anak. Berikut pembahasannya!
Kebiasaan terlalu lama menonton yang sering dilakukan oleh anak, ternyata dapat menyebabkan dampak buruk bagi prestasinya. Kebiasaan ini dapat menyebabkan anak kecanduan, sehingga orangtua akan susah untuk menegur dan mengarahkan anaknya untuk belajar.
Kebiasaan ini merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh orang tua, karena kebiasaan menonton biasanya dilakukan anak, tanpa sepengetahuan orang tua. biasanya anak akan mencuri waktu di malam hari, dan mematikan lampu seolah-olah mereka sudah tertidur.
Dampak dari kebiasaan buruk menonton terlalu lama, dapat menyebabkan anak lupa mengerjakan pekerjaan rumah, selain itu mereka akan lupa tentang belajar dan ulangannya. Hal ini lah yang dapat menyebabkan turunnya prestasi pada anak.
Kebiasaan ini biasanya dimiliki oleh pelajar yang memiliki kepribadian ekstrovert. Pribadian ini tidak suka berdiam di rumah. Dengan keluar dan kumpul bersama temannya membuat ia merasa senang. Kebiasaan ini dapat membuat waktu belajarnya menjadi terganggu.
Kebiasaan terlalu lama keluar rumah juga menyebabkan mereka terlalu asik bersama temannya, mereka akan lupa waktu untuk belajar, dan sulit untuk dikendalikan oleh orang tua nya.
Penyesalan biasanya datang terlambat. Mereka akan sadar setelah mereka tamat sekolah dan menyesali kelulusan mereka dengan prestasi yang rendah. Oleh karena itu sebagai orang tua harus membatasi anak untuk keluar terlalu lama.
Media sosial adalah suatu platform digital yang menyediakan fasilitas untuk aktivitas sosial bagi penggunanya. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada media sosial adalah memberikan informasi berupa tulisan, foto dan vidio.
Kehadiran media sosial ini dapat membawa dampak negatif, salah satunya adalah penyebab turunnya prestasi pada anak.
Kebiasaan ini dapat menjangkit pelajar yang sudah diberikan akses untuk memiliki ponsel. Mereka akan kecanduan dan cenderung susah terlepas dari ponsel tersebut.
Media sosial yang sangat banyak digunakan oleh pelajar seperti Facebook, Instagram, Tiktok, Twitter, membuat minat anak dalam belajar menjadi berkurang. Dapat dipastikan apabila anak sudah terlalu ketergantungan dalam menggunakan media sosial, prestasinya akan turun.
Bermain game merupakan suatu faktor yang dapat membuat anak menjadi lupa waktu. Game dapat memicu kecanduan pada anak, sehingga tidak jarang anak akan bermain game hingga larut malam.
Rasa ingin memenangkan permainan membuat mereka semakin penasaran. Game Mobile Legends, Free Fire, PUBG adalah beberapa contoh game yang banyak dimainkan oleh pelajar, sehingga minat pelajar untuk meningkatkan prestasinya di sekolah menjadi berkurang.
Sebagai orang tua harusnya bijak dalam memberikan anak suatu fasilitas. Tetap dengan arahan dan bimbingan menjadikan anak tidak salah dalam mengambil langkah. Jangan sampai anak lulus dengan nilai dan prestasi yang mengecewakan.