blog

BangunPendidikan.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan jumlah dana abadi pendidikan dan dana abadi kebudayaan yang akan di alokasikan Negara mencapai angka Rp. 99,1 triliun. Dana yang telah dianggarkan sejak 2010 lalu, bertujuan untuk menunjang pendidikan yang layak bagi masyarakat Indonesia, sesuai UU yang mewajibkan 20% APBN dialokasikan ke bidang pendidikan.

Sri Mulyani menyampaikannya saat acara Pembukaan Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 2022, melalui daring pada Jumat (25/2/2022).

“Saat ini, total dana abadi di bidang pendidikan termasuk penelitian, perguruan tinggi, dan kebudayaan Rp99,1 triliun dan ini masih akan berkembang karena tahun 2022 nanti akan ada tambahan lagi melalui mekanisme APBN,” ungkap Sri Mulyani.

Rincian dana tersebut sebagai berikut:
1.    Dana abdi pendidikan Rp 81,1 triliun,
2.    Dana abadi penelitian Rp 8 triliun,
3.    Dana abadi perguruan tinggi Rp 7 triliun, dan
4.    Dana abadi kebudayaan Rp 3 triliun

Menteri Keuangan secara langsung menginginkan pengelolaan dana tersebut dilakukan secara transparan dan dibahas secara terbuka dalam mekanisme APBN.

"Berbagai macam bentuk dana abadi adalah komitmen. Dana ini adalah dari APBN, berasal dari pajak yang dibayar masyarakat. Oleh karena itu dari sisi pengelolaan, kembali kepada masyarakat, bangsa Indonesia, dan membangun sumber dayanya," jelasnya.

Sri Mulyani bercerita, sejak tahun 2007 dana APBN sudah dialokasikan pemerintah sebesar 20% untuk pendidikan. Pada tahun 2012, dana tersebut telah mencapai Rp 14,9 triliun. Di tahun 2022 ini, total seluruh anggaran  telah mencapai Rp 542,8 triliun. Semua alokasi itu berdasarkan besarnya APBN per tahunnya. Jika APBN naik, maka anggaran dana pendidikan juga akan ikut naik.

“Anggaran (pendidikan) 20 persen dari dan yang diamanatkan oleh konstitusi itu bisa dan harus bisa dimanfaatkan antargenerasi, dikelola dengan baik,” lanjutnya.

Ia juga mengatakan, peluang mendapatkan beasiswa LPDP terbuka bagi seluruh rakyat Indonesia. LPDP telah berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Sampai saat ini, yang menerima beasiswa LPDP sudah mencapai 29.872 orang. Meski angka tersebut terlihat banyak, namun total persentase dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang mampu menempuh pandidikan S2 maupun S3 hanyalah 0,01% saja.

Sri Mulyani berharap kepada penerima beasiswa LPDP dapat berbakti kepada negeri serta memberikan kontribusi positif kepada Negara.

Ia juga berjanji, LPDP akan selalu merespon kebutuhan pembangunan yang bersifat jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Tidak hanya dengan Kemendikbud, program LPDP ini juga berkolaborasi dengan Kemenag dan BRIN.

"Ini persentase yang kecil. Saya sampaikan kepada Anda semua penerima beasiswa LPDP, yang dapat privilege dan fasilitas dari negara. Anda terpilih karena kompetensi dan merit sistem," ujarnya.

"Ini adalah upaya negara dan bangsa Indonesia investasikan kepada Anda semuanya. Kalau namanya investasi kita harapkan adanya hasil, dan hasilnya adalah Anda terdidik. Jadi kalau Anda sudah mencapai level impian difasilitasi negara, Anda harus mengembalikan kepada Indonesia," jelasnya sembari mengakhiri pertemuan.


Tag :